Kamis, 16 September 2010

DEVIDE ET IMPERA INDONESIA

Sadarkah kamu, bahwa pelecehan kedaulatan Indonesia oleh Malaysia adalah strategi lama "DEVIDE ET IMPERA INDONESIA" yang tak kita sadari ?

Mari kita flashback.

Dunia tau, Indonesia adalah raksasa yang tertidur. Ia sempat berdiri tegak dengan kerajaan maritimnya yang sangat kuat di masa lampau. Namun, semenjak kedatangan Belanda, dunia mengambil hikmah terbesar berupa strategi untuk menidurkan sang raksasa, Devide et ampera atau adu domba

Saat itu Indonesia diadu domba berdasarkan suku. Karena, Indonesia sangat hebat, sangat besar jika bersatu. Maka dari itu harus dipecah menjadi bagian bagian kecil agar mudah dikalahkan.

Namun nyatanya, Belanda butuh waktu 350 tahun untuk menguasai Indonesia. Waktu yang sangat lama. Padahal Indonesia sudah dipecah namun susah dikalahkan. Kenapa ? Karena kita masih kuat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Di masa modern, Devide et Ampera diterapkan kembali melalui adu domba politik saat masa pemerintahan Habibie. Dunia gempar dengan kecerdasan Habibie. Beliau memimpin Indonesia hanya selama 512 hari, namun mengeluarkan Indonesia dari jurang krisis.

Dunia takut sang raksasa terbangun kembali. Devide et ampera pun diterapkan melalui kancah politik. Pikirkan dengan akal jernih. Kenapa pejabat Indonesia menekan Habibie untuk turun padahal ia luar biasa memimpin Indonesia dengan kecerdasannya ? Tidak masuk akal!
Singkat cerita habibie turun jabatan, lalu pergi ke luar negeri. Barulah negeri ini menyesali mengapa ia pergi. Kecerdasannya dimanfaatkan negara lain bukan negeri sendiri.

Hilang sudah masa pemerintahan tercerdas negara Indonesia. Selamat datang pemerintahan yang mengaku ngaku lebih pintar dari sebelumnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Masa ketiga, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Prestasinya menghindarkan Indonesia dari krisis finansial 2008 bahkan meraih hasil positif. Dunia sekali lagi gentar.

"Adu domba itu pasti akan terjadi jikalau Indonesia meraih kesuksesan walaupun hanya gejala"


Kali ini melalui adu domba politik yang mengharapkan Sri Mulyani mundur. Lalu diakhir sandiwara, muncul aktor ketiga, bank dunia.

Apakah kamu tidak tersadar ? Mengapa Indonesia rela mengusir pejabat terbaiknya ? Lalu seperti Habibie, orang yang cerdas jangan jadi pemerintah di Indonesia, bahkan tidak mendapatkan pekerjaan apapun di negerinya. Orang cerdas Indonesia harus dikerjakan di luar. Mengapa ?

------------------------------------------------------------------------------------------------
Lalu kenapa gue mengatakan tindakan Malaysia adalah devide et ampera ? Karena sekarang adalah masa masa yang hebat pula bagi Indonesia. Terhindar dari krisis finansial 2008 membuat dunia terbelalak. Apalagi sekarang pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5 %. Dunia ingin Indonesia harus cepat cepat ditidurkan, bagaimana caranya ? pakai cara lama, adu domba.

Jangan perang ! Negeri ini telah berada di jalur yang tepat. Di jalur kesuksesan. Perang hanya menguras perhatian dan keuangan negara. Cukup tindakan tegas ! Maka dunia terdiam karena strategi adu dombanya gagal. Indonesia sekarang pintar. Ia tidak akan dikalahkan dengan strategi yang sama secara berulang kali.

Maju terus Indonesia, kalian harus tahu bahwa ini semua hanya sandiwara!!!!!!!!


"sebarkan artikel ini agar banyak orang Indonesia tak terprovokasi perang"